Dulu saya punya sahabat namanya sebut saja Jono, dan Ahmad, ada lagi Adi dan Cecep, satu lagi Ito.
Nah Jono ini anak bungsu di keluarganya, makanya apa-apa dah enak. Jaman sekolah dulu dia selalu dapet kiriman, dan punya uang lebih dari kita-kita, makanya sering kami pinjemin uang. Baliknya kapan juga terserah, baik orang nya kalo pas baik, tapi giliran lagi bete dan ga mood, siapa saja bisa kena marah, atau dicuekin. Yah biasa anak bungsu. Orangnya kaku, tertutup, dan ga sembarangan orang bisa buat curhatnya, pokoknya saklek deh kata orang jawa. Maunya menang sendiri, punya prinsip ga mau kalah dan ga mau disalahkan, seluruh dunia rasanya cuma dia aja yang paling benar. Meski ga punya banyak teman, kamilah yang menjadi teman-temannya dengan menerima dia apa adanya. Terbukti lima tahun sudah kami bersahabat dan Alhamdulillah baik-baik saja.
Sahabat kedua saya namanya Ahmad, dia anak pertama di keluarga, punya adik 3 atau empat kurang tahu. Sebagai anak sulung, dia punya otak yang cukup encer juga, meski kadang tingkahnya kekanak-kanakan, ga pernah marah itulah sifatnya, makanya teman teman suka bergaul dengannya dan temannya buanyak sekali. Termasuk orang yang royal, artinya kalo pas punya uang, ga pernah mikir beliin teman-temannya makanan, atau sering traktir intinya. Dan jiwa sosialnya tinggi.
Beda dengan Adi, orangnya punya sifat malu, bahkan saking malunya kalo diledekin atau digodain otomatis wajahnya memerah. Tidak lupa kemanapun dia pergi selalu bawa buku meski kadang ga dibaca, dan bawa sikat gigi. Karena Adi sering nginep ke beberapa temannya dan tidak lupa yang saya selalu ingat, sebelum sholat dia tidak lupa menggosok giginya, makanya kemanapun dia selalu bawa sikat di dalam tasnya. Meski pemalu, Adi juga termasuk temperamen tinggi, sensitif dan suka tersinggung kalo kita salah omong. Sekarang dia sudah tinggal di ujung pulau sana.
Sahabat saya cecep termasuk orang yang paling ceria diantara kami semua, suka ngebanyol atau ngelawak, dan temannya sangat banyak dari kalangan cowok maupun wanita. Sering disukai cewek cewek di sekolah dulu, dan banyak yang bertepuk sebelah tangan juga. Selalu semangat dan tempat curhat teman teman saya, smpai akhirnya dia pulang ke kotanya dan kita jarang komunikasi. Karena jamannya sudah ada facebook dan BBM, kita ketemu lagi di jejaring sosial itu.
Terakhir cerita tentang si Ito, konyol juga, suka ketawa ngakak kalo ada yang lucu, hobi beladiri dan suka kesederhanaan, satu lagi mancing dan nyari ikan. Jadi dulu aku ma Ito pernah juga bisnis jualan ikan. Ito sekarang juga sudah pulang ke kotanya nun jauh disana.
Dari kelima sahabatku itu ternyata semua punya karakter dan sifat yang berbeda beda kan? Tapi dengan banyaknya ragam dan sifat kami yang berbeda, satu sama lain bisa saling mengisi dan mengerti kondisi kita.
Jarak dan komunikasi yang kurang tidak melunturkan persahabatan kami, meski tidak bisa sama-sama lagi kayak jaman sekolah dulu. Dan tidak ada sifat yang berubah dari kami. Dan inilah yang aku sebut sebagai arti sahabat.
Semua punya jalan masing-masing, semua sudah ada yang mengatur, tinggal bagaimana kita menjalin komunikasi dan menjaga silaturrahmi, karena silaturrahmi ini punya faedah yang sangat besar sekali, jadi selain bisa memperbanyak rejeki juga bisa memperpanjang umur, jadi mari kita rajin-rajin silaturrahmi, berkunjung ke teman teman lama, dan selalu komunikasi meski hanya menanyakan kabar, karena orang yang kita hubungi pasti juga akan senang jika kita sapa. Ga usah gengsi, malu atau egois pada diri sendiri.
Satu niat silaturrahmi dalam rangka menjalankan sunnah Rosul dan menggapai pahala dariNya.amin. Semoga selalu dalam limpahan rahmat dan lindungan dariNya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar