Jumat, 22 Juli 2011

Rahasia Angkringan dengan Nasi 20 kg / hari

sumber gbr: osmd.wordpress.com
Ada banyak bisnis gerobakan bertebaran di Yogyakarta, ada bisnis Burger, Aneka JUs, Gorengan, Pempek, Tela Tela, Tahu Bakso, dan masih banyak lagi. Salah satu yang digemari masyarakat adalah Angkringan, sebuah warung makanan khas dari Jogjakarta, isinya berbagai minuman dengan nasi bungkus kecil seharga Rp.1.000/ bungkus. Dan salah satu tempat tongkrongan yang murah meriah. Tahun 1998 - tahun 2000an harga per bungkus masih sekitar Rp.300,- sampai Rp.500,- sangat murah kan? he2. Dan di Jogja sendiri kalo dihitung mungkin ada ratusan warung Angkringan, dan di setiap daerahpun berbeda juga menyebutnya. Ada yang menyebutnya warung "Hik" ada yang bilang " Warung Kucingan" ada yang suka menyebut warung "Koboi"  dan berbagai sebutan lainnya.

Saya termasuk salah satu penggemar berat angkringan, jadi hampir di pelosok pelosok saya pernah kunjungi. Salah satu angkringan favorit saya adalah di daerah Jembatan Layang Janti, namanya Mas Doel, sudah jualan sejak tahun 1994. Dulu awal jualan Mas Doel masih  menggunakan sepeda onthel dengan dua rombong di samping kanan dan kirinya. Waktu berjalan, tak terasa sekarang warungnya sudah punya 7 karyawan, 1 buah mobil dan rumah di desanya. Ini penampakannya :
 Pernah suatu saat saya ngobrol dengan beliau, waktu itu ada yang pesen minuman es, cuma seribu rupiah, padahal saya tahu buat kulakannya aja sudah Rp 800,- trus udah gitu pake es batu lagi, trus langsung saya tanya " mas trus untungnya seberapa kalo dijual seribu?"kataku. Dengan jawaban ringan sambil ngobrol dia bilang " saya tuh jualan ga cari untung kok," cari kekeluargaan ( kata orang banyak silaturrahmi dan banyak saudara rejekinya banyak ) he2. Mau gimana lagi kan. Dan satu rahasianya, tetap ramah, senyum, gembira dan selalu berdo'a. Sukses selalu buat angkringannya.

Nah ini orangnya dan mobilnya.

Mas Doel dan mobilnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar